Potensi alam Kabupaten Cilacap cukup beragam, dalam bidang pertanian daerah ini sangat baik untuk ditanami berbagai jenis tanaman seperi padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kedelai, sayur mayur, karet, kopi, kapuk, cengkeh, sedangkan tanaman hutan di daerah Cilacap seperti : kayu jati, sengon, pinus, dan lain-lain. Disamping itu Cilacap juga terdapat potensi peternakan dan perikanan.
BIDANG KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Data Potensi Bidang Kehutanan dan Perkebunan Kab.Cilacap tahun 2009
I. Gambaran Umum
Luas Hutan Negara di Kabupaten Cilacap adalah 54.669,80 Ha (terdiri dari Hutan Produksi 36.349,10 Ha, Hutan Produksi Terbatas 10.601,70 Ha, Hutan Lindung 6.386,20 Ha dan Suaka Alam 1.332,80 Ha).
Luas Hutan Rakyat 22.743,08 Ha (tanaman jati, mahoni, albasia, dll)
Total luas hutan di Kab. Cilacap (Hutan Negara + Hutan Rakyat) adalah 77.412,88 Ha.
Luas Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan Negara (PTPN IX) di Kabupaten Cilacap adalah 8.771,82 Ha yang ditanami dengan tanaman karet dan kako.
Luas kebun rakyat adalah 33.825,45 Ha (Tanama kelapa, kare, kopi, cengkeh, pala, kakao, dll)
II. Potensi Pengembangan,Pengembangan albasia sebagai bahan baku industri kayu.Luas tanaman albasia yang ada 1.000 Ha. Luas potensi pengembangan 2.000 Ha.Lokasi : Kecamatan Jeruklegi, Kesugihan, Kawunganten, Cilacap Tengah dan Binangun.
Nilai investasi 4,5 Milyar.
Pengembangan karet rakyat. Luas tanaman karet rakyat yang telah dikembangkan 1.823,90 Ha. Telah tersedia 1 (satu) unit alat pengolah / pabrik karet (kapasitas 2,5 ton brown crepe/hari) di Desa Ciwalen Kec. Dayeuhluhur bantuan INGUB. Potensi pengembangan 5.000 Ha.Lokasi pengembangan :Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja Majenang, Cipari dan Jeruklegi. Potensi industri yang dapat dikembangkan adalah industri sabutre, industri ban, dll.
Nilai investasi 40 Milyar.
Pengembangan kayu putih sebagai minyak atsiri.Luas tanaman kayu putih yang telah dikemabngkan 200 Ha. Telah tersedia 1 unit alat pengeolah di Kel. Kutawaru Kec. Cilacap Tengah bantuan dari PT. HOLCIM. Potensi pengembangan 2.000 Ha. Lokasi pengembangan : Kecamatan Patimuan, Cilacap Tengah dan Kawunganten.
Nilai investasi 4,5 Milyar.
Pengembangan jarak pagar dan nyamplung sebagai biofuel.Luas tanaman jarak pagar yang telah dikembangkan 371 Ha dan nyamplung 350 Ha. Telah tersedia 1 (satu) unit alat pengolah biji jarak pagar / nyamplung di Desa Krangmangu Kec. Kroya bantuan dari DEPPRERINDAG RI. Potensi pengembangan 2.400 Ha. Lokasi pengembangan : Kecamatan Kroya, Binangun, Nusawungu, Jeruklegi, Sampang Maos dan Adipala.
Nilai investasi 10 Milyar.
Pengembangan nilam.Luas tanaman nilam yang telah dikembangkan 750 Ha. Potensi pengembangan 750 Ha. Lokasi pengembangan : Kecamatan Cimanggu, Karangpucung, Sidareja, Cipari dan Jeruklegi.