Satu dari tiga rombongan bus suporter PSCS Cilacap, semalam sekitar pukul 18.30, diserang sekelompok pengendara motor, saat melintas di jalan raya Banyumanik - Pudakpayung. Lokasi awal penyerangan, tepatnya beberapa ratus meter setelah Terminal Banyumanik dari arah Semarang.
Serangan sekelompok pengendara motor yang diduga merupakan suporter PSIS Semarang itu dilakukan dengan cara melempari bus dengan belasan batu dan tongkat kayu. Aksi rusuh itu mengakibatkan sejumlah kaca jendela sisi kiri dan kanan serta depan, pada Bus Aman bernomor polisi R 1601 DB, pecah.
Dua dari seratusan suporter PSCS Cilacap mengalami luka lecet pada tangan dan kaki akibat terkena batu dan pecahan kaca. Korban luka adalah Oki Purwoko (19), warga Jl Nusantara Cilacap dan Ulfa Rahman Azar (14), warga Jl Cibinong RT 1 RW 2 Sidorejo Cilacap.
Selepas penyerangan itu, bus melaju ke arah Kabupaten Semarang menuju pulang ke Cilacap. Namun, akhirnya bus berhenti di Polsek Bergas Kabupaten Semarang, berikut rombongan dua bus lainnya. Mereka bermaksud meminta perlindungan dari aparat kepolisian.
Keterangan dihimpun Suara Merdeka menyebutkan, rombongan tiga bus suporter PSCS Cilacap tersebut pulang usai memberi dukungan tim kesayangan mereka saat berlaga melawan PSIS Semarang di Stadion Jatidiri kemarin sore. PSIS sebagai tuan rumah unggul satu gol atas PSCS Cilacap.
Dalam perjalanan pulang, sesampainya di jalan sekitar Banyumanik - Pudakpayung, salah satu bus rombongan itu diserang sejumlah pengendara bermotor. "Serangan dengan batu secara tiba-tiba. Kami yakin mereka suporter PSIS. Padahal mereka sudah menang," kata Oki Purwoko (19), korban luka, ditemui bersama ratusan suporter lainnya di Polsek Bergas semalam.
Sementara, aparat Polres Semarang memeriksa para saksi. Pantauan di lapangan, ratusan suporter tersebut berkumpul di halaman Polsek Bergas. Saat itu, mereka bahkan berniat balas dendam menyerang suporter PSIS yang sempat melintas di depan polsek. Beruntung aksi tersebut berhasil dikendalikan aparat di sekitar lokasi.
Sekitar pukul 20.30, ratusan suporter PSCS tersebut berangkat dengan dua bus menuju Cilacap, dalam pengawalan ketat oleh polisi. Sebagaimana telah diantisipasi, para suporter PSIS kembali menghadang rombongan suporter PSCS Cilacap tersebut di depan PT APAC Inti. Namun, serangan itu kembali dapat digagalkan aparat.
Kapolres Semarang AKBP Hariyanta didampingi Kapolsek Bergas AKP Suwasono menyampaikan, penyerangan itu kemungkinan besar dilakukan suporter PSIS. Aparat mengamankan barang bukti berupa belasan batu berukuran sekepalan tangan manusia dan tongkat kayu.
Untuk mengamankan perjalanan suporter PSCS Cilacap, aparat kepolisian mengawal mereka hingga perbatasan kabupaten Semarang - Temanggung. "Pengawalan dilakukan secara estafet, nanti disambung aparat dari Temanggung," jelasnya.