Harapan Terhadap PSCS Cilacap -PSCS Cilacap menargetkan kemenangan kala menghadapi Persik Kediri pada leg pertama babak I Piala Indonesia di Stadion Wijaya Kusuma Cilacap, Selasa (27/3/2012) sore ini. Menjadi tuan rumah di kesempatan pertama dinilai sebagai sebuah keuntungan bagi tim berjuluk Laskar Nusakambangan ini.
Ketua Harian PSCS Cilacap Farid Ma'ruf mengatakan, kemenangan di leg pertama akan memudahkan langkah ketika bertandang ke Kediri, 4 April mendatang. "Meski Piala Indonesia tidak masuk dalam proyeksi target musim ini, kemenangan di kandang harus selalu diraih. Ini wajib hukumnya," ujarnya.
Menurut Farid, peta kekuatan kedua tim dinilai tidak jauh berbeda dengan putaran pertama lalu. Partai ini sekaligus menjadi ajang unjuk kemampuan bagi sederet pemain baru PSCS. Mereka antara lain Sunari (eks Gresik United), Erwin Maulana (eks PSAP Sigli), Zulfikar (eks Barito putra), serta mantan pemain nasional Bayu Sutha.
Menghadapi partai ini, PSCS Cilacap sudah dikomando pelatih bari Gatot Barnowo, mantan pelatih Persibas Banyumas yang menggantikan Jessie Mustamu. Menurut Farid, perombakan pemain dan pelatih dilakukan untuk menjadikan PSCS lebih berkualitas.
Jika mampu melewati hadangan Persik, PSCS kemungkinan besar akan menghadapi tim dari kancah Indonesian Premier League (IPL), salah satunya Arema Malang. "Kami terobsesi mendatangkan tim elit IPL ke Cilacap. Dengan demikian, masyarakat Cilacap dapat menonton kualitas pemain-pemain yang berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia," ucapnya.
Saat PSCS bertamu ke kandang Persik pada putaran pertama Divisi Utama lalu, tim ini sukses membawa pulang satu poin. PSCS memaksa tuan rumah Persik bermain imbang 1-1.
Sebagai penggemar sepakbola yang kebetulan orang asli dari provinsi Jawa Tengah sungguh sangat prihatin dengan prestasi Klub-klub dari Provinsi ini saat ini. Sangat banyak Klub lahir dan bermarkas disini, dan itu juga bukan klub sembarangan, salah satunya PSIS Semarang yang pernah menjadi juara Liga Indonesia Divisi Utama (kasta tertinggi saat itu) tahun 1998/99.
Di era Perserikatan ada Persis Solo yang pernah juara sebanyak tujuh kali, juga PSIS Semarang satu kali ditahun 1986/87. Di era Galatama ada Arseto Solo yang pernah juara ditahun 1991/92. Selain itu juga ada klub PERSEBI BOYOLALI yang prestasi terhebatnya hanya sampai bertahan pada Divisi I Liga Amatir Indonesia. (klub terakhir ini bermarkas di Kabupaten Boyolali tempat kelahiranku, "maksa" disebut untuk tujuan promosi, kali aja ada taipan timur tengah yang mau mengakuisisi Persebi Boyolali sehingga bisa melimpah dananya dan promosi sampai kasta tertinggi sepakbola Indonesia . he he he…. :D ).
Sampai disitu mari kita buka report kompetisi tahun ini dibawah kendali PT. Liga Indonesia (tenang aja yang dibawah kendali PT. LPIS juga bakal di lihat koq, lagian kan kompetisi dibawah LPIS masih setia nongol di website resmi PSSI).
Kalau begitu kita mulai saja dulu dari PT. LPIS. Dari kasta tertingginya yaitu Liga Primer Indonesia kita intip ada apa disana, pada putaran pertama LPI ada PSIR Rembang dan Persijap Jepara yang saat ini berada pada peringkat 6 dan 8 dengan poin masing-masing 26 dan 23. Meski masih sangat terbuka untuk menduduki peringkat 4 besar sebagai syarat untuk masuk pada unifikasi ISL tahun depan, namun saya agak setengah hati berharap karena kompetisi ini KJ (kurang Jelas) apakah bakal selesai atau tidak.
Kasta dibawahnya yaitu Divisi Utama LPI, ada PSIS Semarang digrup 1 dan Persis Solo, Persebangga Purbalingga, Persires Banjarnegara serta PPSM Magelang digrup 2. Terlepas dari dualisme klub yang ada, saya juga tidak tau mau dibawa kemana klub-klub ini jikalau pun mereka bisa jadi juara pada Divisi Utama LPI ini.
Kasta dibawahnya lagi (mungkin) Divisi 1 dst LPI. Pada kasta ini saya tidak tau apa-apa, mungkin ada yang mau share info ke saya…?
Selesai saya bahas dari PT. LPIS, mohon maaf bila saya salah sebut nama klub maupun ada klub yang tidak masuk karena kekurangtahuan saya akan eksistensi klub-klub Jawa Tengah. Berikutnya kita mulai dari kasta tertinggi PT. Liga Indonesia yakni Indonesia Super League, ada berapakah tim dari Provinsi Jawa Tengah yang berkibar disana…..?! TEPAT sekali,,, tak ada satupun yang tercantum di daftar klasemen sementara ISL. Sungguh suatu keprihatinan yang sangat dalam pada lubuk hati saya yang paling dalam dan saya turut berduka cita yang sedalam-dalamnya…..( Halagh..!!! ).
Lalu kemana sandaran hati kita untuk tetap berbangga bahwa Provinsi Jawa Tengah adalah juga barometer persepakbolaan Indonesia? Untunglah saat ini pada kasta dibawah ISL, yakni Divisi Utama PT. Liga Indonesia pada babak 12 besar masih menyisakan 2 klub asal Jawa Tengah, yakni PSIS Semarang dan PSCS Cilacap. Dengan menyisakan satu pertandingan terakhir dibabak 12 besar divisi utama, peluang PSIS Semarang sudah terkubur mati sebagai juru kunci grup 2 yang telah dengan mulus meloloskan Persebaya Surabaya sebagai semifinalis Divisi Utama PT. Liga Indonesia.
Lalu bagaimana dengan saudara muda PSCS? Bersaing ketat dengan Persik Kediri, PSCS menempati posisi kedua grup 1 dengan poin 12 hanya kalah selisih gol dengan pemuncak klasemen Persik. Dengan sudah pasti lolosnya Persebaya, berarti masih ada tiga tempat lagi tersisa yang bisa diperebutkan. Yakni posisi sebagai juara grup 1 dan 3.
Satu lagi tempat akan diisi oleh runner up terbaik dari 3 grup yang ada. Jika melihat klasemen sementara yang ada, runner up grup 2 dipastikan gugur dalam persaingan ini. Kondisi digrup 3 terasa lebih segar karena poin runner up grup 3 sama dengan poin PSCS, surplus sama 5 gol namun Persikabo lebih produktif dibanding PSCS yakni mencetak 12 gol dibanding PSCS yang baru mencetak 7 gol.
Partai terakhir yang mempertemukan Persik Kediri vs PSCS Cilacap dan Persikabo vs Perseru adalah ibarat partai final hidup dan mati, karena secara kebetulan kedua partai ini mempertemukan pemuncak klasemen sementara dan runner up yang sama-sama berebut tiket lolos. Jika hasil kedua partai ini imbang, selesai sudah perjuangan PSCS.
Hanya satu kata tanggal 30 Agustus PSCS Cilacap harus menang di Stadion Manahan melawan Persik Kediri untuk memastikan lolos kebabak semifinal dan membuka peluang menjadi tim Jawa Tengah satu-satunya yang berlaga di ISL tahun depan. Imbang atau kalah akan mengubur mimpi kita bersama, meski dengan hasil itu masih mungkin ada peluang jika Persikabo kalah dikandangnya sendiri dari Perseru Serui.